As of 18 August 2010, you must register to edit pages on Rodovid (except Rodovid Engine). |
Kanjeng Susuhunan Pakubuwono X / Gusti Raden Mas Sayyidin Malikul Kusno b. 29 November 1866 d. 1 February 1939
From Rodovid EN
Lineage | Pakubuwono IX |
Sex | Male |
Full name (at birth) | Kanjeng Susuhunan Pakubuwono X / Gusti Raden Mas Sayyidin Malikul Kusno |
Other given names | Raden Mas Malikis Kusno |
Parents
♂ Kanjeng Susuhunan Pakubuwono IX / Raden Mas Duksino [Pakubuwono] b. 22 December 1830 d. 16 March 1893 |
Events
29 November 1866 birth: Surakarta
child birth: ♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Retno Puwoso [Pakubuwono]
child birth: ♂ G.p.h.k. Suryo Suman [Pakubuwono X]
child birth: ♀ Bendoro Raden Ayu Suryodiningrat [Pb.10.?] (Bendoro Raden Ajeng Kusatima) [Pakubuwono X]
title: Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwana X
marriage: ♀ Ratu Mandayaretna [Pakubuwono]
marriage: ♀ B. R. A. Soemarti [Mangkunegara IV]
marriage: ♀ R. A. Pandamroekmi [Pandamroekmi]
marriage: ♀ R. A. Tranggonoroekmi [Tranggonoroekmi]
marriage: ♀ B. R. A. Retno Poernomo [Rejodipuro]
1886 child birth: Surakarta, ♂ Kanjeng Susuhunan Pakubuwono XI / Raden Mas Antasena [Pakubuwono] b. 1886 d. 1945
2 October 1915 marriage: Yogyakarta, ♀ Gusti Kanjeng Ratu Hemas [Hb.7.1.61] [Hamengku Buwono VII] d. 28 May 1944
1 July 1917 child birth: Solo, ♂ Kanjeng Pangeran Haryo Djatikusumo [Pb.10.23] (Bendoro Kanjeng Pangeran Haryo Purbonegoro) [Pakubuwono X] b. 1 July 1917 d. 4 July 1992
1 February 1939 death: Surakarta
Notes
Malikul Kusno naik takhta sebagai Pakubuwana X pada tanggal 30 Maret 1893 menggantikan ayahnya yang meninggal dua minggu sebelumnya. Pakubuwana X menikah dengan Ratu Hemas (putri Sultan Hamengkubuwono VII) dan dikaruniai seorang putri yang bernama GKR Pembajoen. Raja Kasunanan Surakarta Ke-9 [1893-1939]
Masa pemerintahannya ditandai dengan kemegahan tradisi dan suasana politik kerajaan yang stabil. Pada masa pemerintahannya yang cukup panjang, Kasunanan Surakarta mengalami transisi, dari kerajaan tradisional menuju era modern, sejalan dengan perubahan politik di Hindia-Belanda.
Meskipun berada dalam tekanan politik pemerintah kolonial Hindia Belanda, Pakubuwana X memberikan kebebasan berorganisasi dan penerbitan media massa. Ia mendukung pendirian organisasi Sarekat Dagang Islam, salah satu organisasi pergerakan nasional pertama di Indonesia. Kongres Bahasa Indonesia I di Surakarta (1938) diadakan pada masa pemerintahannya.
Infrastruktur moderen kota Surakarta banyak dibangun pada masa pemerintahannya, seperti bangunan Pasar Gede Harjonagoro, Stasiun Solo Jebres, Stasiun Solo-Kota (Sangkrah), Stadion Sriwedari, Kebun Binatang Jurug, jembatan Jurug yang melintasi Bengawan Solo di timur kota, Taman Balekambang, gapura-gapura di batas Kota Surakarta, rumah pemotongan hewan ternak di Jagalan, rumah singgah bagi tunawisma, dan rumah perabuan (pembakaran jenazah) bagi warga Tionghoa.
Pakubuwana X meninggal dunia pada tanggal 1 Februari 1939. Ia disebut sebagai Sunan Panutup atau raja besar Surakarta yang terakhir oleh rakyatnya. Pemerintahannya kemudian digantikan oleh putranya yang bergelar Pakubuwana XI.
From grandparents to grandchildren
death: 1882, Surakarta
marriage: ♀ Raden Ayu Dunuk
title: 1853, Prabu Mangkunegara IV [1853-1881]

death: 28 May 1944
marriage: ♂ R. A. A. M. Sis Tjakraningrat
marriage: ♂ R. A. A. Muhammad Roeslan Tjakraningrat , ♀ R. A. Hatimah
death: 10 July 1988, Ciputat, Tangerang Selatan
burial: Imogiri, Bantul
marriage: ♀ Gusti Kanjeng Ratu Hangger II [Hb.7.33] , ♀ R. A. Setiopoespito
death: 16 January 1956
burial: Imogiri, Bantul
title: 16 October 1906, Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Prabu Suryodilogo
title: from 16 October 1906 - 16 February 1937, Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Paku Alam VII
marriage: ♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Retno Puwoso , Yogyakarta
death: 16 February 1937, Kulon Progo
burial: 18 February 1937, Kulon Progo

marriage: ♀ Raden Ayu Suryodiningrat Enem [Ga.Hb.7.24.4]
marriage: ♀ Bendoro Raden Ayu Suryodiningrat [Pb.10.?] (Bendoro Raden Ajeng Kusatima) , Surakarta
death: 1960, Yogyakarta
marriage: ♂ Kanjeng Susuhunan Pakubuwono XII / Gusti Raden Mas Surya Guritna
death: 13 May 2021
burial: Imogiri, Bantul