As of 18 August 2010, you must register to edit pages on Rodovid (except Rodovid Engine).

Pangeran Benawa / Sultan Prabuwijaya (AbdulHalim) d. 1587

From Rodovid EN

Person:332044
Jump to: navigation, search
Lineage Sultan Hadiwijaya
Sex Male
Full name (at birth) Pangeran Benawa / Sultan Prabuwijaya
Other last names AbdulHalim
Parents

Muhammad Ainul Yaqiin [Pajang] d. estimated 1582

Ratu Mas Cempaka [Trenggono]

Wiki-page wikipedia:Pangeran_Benawa
[1]

Events

child birth: Pangeran Radin / Pangeran Mas [Raden Trenggono]

child birth: Pangeran Hadipati Benowo II [Pajang]

child birth: Pangeran Haryo Wiromenggolo [Kajoran]

child birth: Dyah Banowati / Kanjeng Ratu Mas Hadi [Pajang]

child birth: Dyah Banowati / Kanjeng Ratu Mas Hadi [Pajang]

1582 occupation: Adipati Jipang Panolan

from 1586 - 1587 title: Pajang, Sultan Pajang II bergelar Sultan Prabuwijaya

1587 death: Pajang

Notes

Pangeran Benawa adalah raja ketiga Kesultanan Pajang yang memerintah tahun 1586-1587, bergelar Sultan Prabuwijaya. Silsilah Pangeran Benawa

Pangeran Benawa adalah putra Sultan Hadiwijaya alias Jaka Tingkir, raja pertama Pajang. Sejak kecil ia dipersaudarakan dengan Sutawijaya, anak angkat ayahnya, yang mendirikan Kesultanan Mataram.

Pangeran Benawa memiliki putri bernama Dyah Banowati yang menikah dengan Mas Jolang putra Sutawijaya. Dyah Banowati bergelar Ratu Mas Adi, yang kemudian melahirkan Sultan Agung, raja terbesar Mataram.

Selain itu, Pangeran Benawa juga memiliki putra bernama Pangeran Radin, yang kelak menurunkan Yosodipuro dan Ronggowarsito, pujangga-pujangga besar Kasunanan Surakarta.

Kisah Hidup Pangeran Benawa Pangeran Benawa dikisahkan sebagai seorang yang lembut hati. Ia pernah ditugasi ayahnya untuk menyelidiki kesetiaan Sutawijaya terhadap Pajang. Waktu itu Benawa berangkat bersama Arya Pamalad (kakak iparnya yang menjadi adipati Tuban) dan Patih Mancanegara.

Sutawijaya menjamu ketiga tamunya dengan pesta. Putra sulung Sutawijaya yang bernama Raden Rangga tidak sengaja membunuh seorang prajurit Tuban, membuat Arya Pamalad mengajak rombongan pulang. Sesampai di Pajang, Arya Pamalad melaporkan keburukan Sutawijaya, bahwa Mataram berniat memberontak terhadap Pajang. Sementara itu Benawa melaporkan kebaikan Sutawijaya, bahwa terbunuhnya prajurit Tuban karena ulahnya sendiri.

Sutawijaya akhirnya terbukti memerangi Pajang tahun 1582, dan berakhir dengan kematian Sultan Hadiwijaya. Pangeran Benawa yang seharusnya naik takhta disingkirkan oleh kakak iparnya, yaitu Arya Pangiri adipati Demak.

Benawa kemudian menjadi adipati Jipang Panolan. Pada tahun 1586 ia bersekutu dengan Sutawijaya untuk menurunkan Arya Pangiri dari takhta, karena kakak iparnya itu dianggap kurang adil dalam memerintah.

Dikisahkan, Arya Pangiri hanya sibuk menyusun usaha balas dendam terhadap Mataram. Orang-orang Demak juga berdatangan, sehingga warga asli Pajang banyak yang tersisih. Akibatnya, penduduk Pajang sebagian menjadi penjahat karena kehilangan mata pencaharian, dan sebagian lagi mengungsi ke Jipang.

Persekutuan Benawa dan Sutawijaya terjalin. Gabungan pasukan Mataram dan Jipang berhasil mengalahkan Pajang. Arya Pangiri dipulangkan ke Demak. Benawa menawarkan takhta Pajang kepada Sutawijaya. Namun Sutawijaya menolaknya. Ia hanya meminta beberapa pusaka Pajang untuk dirawat di Mataram.

Sejak itu, Pangeran Benawa naik takhta menjadi raja baru di Pajang bergelar Sultan Prabuwijaya.

Akhir Kesultanan PajangNaskah-naskah babad memberitakan versi yang berlainan tentang akhir pemerintahan Pangeran Benawa. Ada yang menyebut Benawa meninggal dunia tahun 1587, ada pula yang menyebut Benawa turun takhta menjadi ulama di Gunung Kulakan bergelar Sunan Parakan. Bahkan ada yang menyatakan bahwa Pangeran Benawa menuju ke arah barat dan membangun sebuah pemerintahan yang sekarang bernama Pemalang. Konon beliau juga meninggal di Pemalang, di desa Penggarit.

Sepeninggal Benawa, Kesultanan Pajang berakhir pula, dan kemudian menjadi bawahan Mataram. Yang diangkat menjadi bupati di Pajang ialah Pangeran Gagak Baning adik Sutawijaya. Setelah meninggal, Gagak Baning digantikan putranya yang bernama Pangeran Sidawini.

Sources

  1. Kepustakaan - * Andjar Any. 1980. Raden Ngabehi Ronggowarsito, Apa yang Terjadi? Semarang: Aneka Ilmu Andjar Any. 1979. Rahasia Ramalan Jayabaya, * Ranggawarsita & Sabdopalon. Semarang: Aneka Ilmu
    • Babad Tanah Jawi, Mulai dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647. (terj.). 2007. Yogyakarta: Narasi
    • H.J. de Graaf dan T.H. Pigeaud. 2001. Kerajaan Islam Pertama di Jawa. Terj. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti
    • Moedjianto. 1987. Konsep Kekuasaan Jawa: Penerapannya oleh Raja-raja Mataram. Yogyakarta: Kanisius
    • Purwadi. 2007. Sejarah Raja-Raja Jawa. Yogyakarta: Media Ilmu

From grandparents to grandchildren

Grandparents
Ishaq
birth: diputus ibunya : 25682
marriage: Nyi Ageng Pengging
Pangeran Sabrang Lor / Dipati Unus (Raden Surya)
title: 1518, Sultan Demak II
death: 1521
3.4.1.1. Pangeran Hadipati Trenggono
birth: 1521
title: to 1546, Demak, Sultan Demak III bergelar Sultan Alam Akbar III
death: 1548
Grandparents
Parents
Kanjeng Sultan Hadiwijoyo / Joko Tingkir
title: 1568, Sultan Pajang
death: 1582
Raden Rara Wuragil
birth: welajar inkang kaaturaken Peloro-loro Pajang / Sultan Pajang
marriage: Muhammad Ainul Yaqiin
marriage: Muhammad Ainul Yaqiin
Sunan Prawoto / Panembahan Prawoto I (Raden Mukmin)
title: from 1546 - 1549, Demak, Sultan Demak IV / Sultan Bintara Demak IV
death: 1549, Demak
Ratu Mas Pembayun
birth: Level 1 = Putera ke 2 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro
marriage: Kyai Ageng Lang / Pangeran Langgar
marriage: Kyai Ageng Lang / Pangeran Langgar
3. Sunan Prawoto / Panembahan Prawoto I (Sultan Mukmin)
marriage:
title: from 1546 - 1549, Demak Bintoro, Sultan Demak IV
death: 1549, Demak Bintoro
5. Retna Kencana / Ratu Mas Kalinyamat
birth: 1514, Demak Bintoro
marriage: Pangeran Kalinyamat / Pangeran Toyib / Pangeran Tanduran / Tjie Bin Tang
title: from 10 April 1527 - 1536, Jepara, Kanjeng Ratu Kalinyamat
death: 1579, Jepara, Dimakamkan di dekat makam Pangeran Kalinyamat di desa Mantingan.
Pangeran Timur / Rangga Jumena (Pangeran MAS Kumambang)
title: Panembahan Mas - Bupati Madiun
occupation: from 18 July 1568 - 1586, Bupati Madiun Ke 1, Hari jadi Kabupaten Madiun
3.4.1.1.5. Ratu Mas Kalinyamat
death: 1579, Mantingan
Joko Tingkir / Sultan Hadiwidjoyo (Mas Karebet/Abdurrochman)
marriage:
marriage: Ratu Mas Cempaka
marriage: Ratu Mas Kodok Ijo
title: from 1549 - 1582, Kingdom of Pajang, Sultan Pajang
death: 1582, Kingdom of Pajang
Parents
 
== 3 ==
Kanjeng Pangeran Haryo Sindusono
birth: Level 1 = Putera; Adalah trah urutan pertama/putera dari (pancer) Kanjeng Sultan Pajang / Joko Tingkir 1568-1582 );
Pangeran Benawa / Sultan Prabuwijaya (AbdulHalim)
occupation: 1582, Adipati Jipang Panolan
title: from 1586 - 1587, Pajang, Sultan Pajang II bergelar Sultan Prabuwijaya
death: 1587, Pajang
== 3 ==
Children
Panembahan Hadi Prabu Hanyokrowati (Panembahan Seda ing Krapyak)
marriage: Dyah Banowati / Kanjeng Ratu Mas Hadi
marriage: Ratu Tulungayu
marriage:
title: from 1601 - 1613, Kota Gede, Mataram, Sultan Mataram Ke 2 bergelar Sri Susuhunan Adi Prabu Hanyakrawati Senapati-ing-Ngalaga Mataram
death: 1613
title: 1613, "Anumerta Panembahan Seda ing Krapyak", Sultan Mataram Ke 2 (1601-1613)
Pangeran Radin / Pangeran Mas
birth: DIPUTUS AYAHNYA : 26361
Children
Grandchildren
Pangeran Arya Martoputro
birth: 1605, Kotagede
death: 1688, Magelang
11. Gusti Ratu Wirokusumo
birth: Ing Djipang
Ratu Kulon / Kanjeng Ratu Batang
birth: Setelah Kanjeng Ratu Kulon (Cirebon) diusir dari Keraton, berubah nama menjadi Kanjeng Ratu Kulon
marriage: Sultan Agung / Prabu Pandita Hanyakrakusuma (Panembahan Hanyakrakusuma)
Ratu Pandansari / Ratu Mas Sekar
marriage: Pangeran Pekik ? (Pangeran Pakis)
death: 21 February 1659, Kotagede Yogyakarta, Dimakamkan di Pajimatan Imogiri
Raden Prasmo (Pangeran Cakraningrat I)
title: Panembahan Madura I (Tahun 1624 - 1648)
marriage: Kanjeng Ratu Mas Sekar
Grandchildren

Personal tools
In other languages