As of 18 August 2010, you must register to edit pages on Rodovid (except Rodovid Engine).

Rajasawardhana / Sang Sinagara (Dyah Wijayakumara)

From Rodovid EN

Person:329338
Jump to: navigation, search
Lineage Majapahit Rajasa
Sex Male
Full name (at birth) Rajasawardhana / Sang Sinagara
Other last names Dyah Wijayakumara
Other given names Bhre Matahun/Brawijaya II/Bhre Pamotan I/Bhre Keling II/Bhre Kahuripan VI
Parents

Jayawardhani Dyah Jayeswari / Bhre Daha V [Majapahit Rajasa]

Kertawijaya / Sri Maharaja Wijaya Parakrama Wardhana (Bhre Tumapel III) [Majapahit Rajasa] d. 1451

Wiki-page [[1]]
[1]

Events

child birth: Nagarawardhani / Bhre Lasem Sang Halemu [Wijayarajasa] d. 1400

child birth: Girishawardhana Dyah Suryawikrama / Bhra Hyang Purwawisesa (Dyah Suryawikrama) [Majapahit Rajasa] d. 1466

child birth: Raden Mertawijaya / Bhre Pamotan Karo [Majapahit Rajasa]

child birth: Raden Alit Adaningkung / Bhre Kahuripan Kapitu [Bhre Kahuripan VII]

child birth: Raden Angkawijaya / Bhre Mataram Kapanca [Bhre Mataram V]

child birth: Putri [Majapahit Girindrawardhana]

child birth: Putri [Majapahit Girindrawardhana]

child birth: Putri [Majapahit Girindrawardhana]

child birth: Prabu Brawijaya V / Bhre Kertabhumi (Raden Alit) [Brawijaya] d. 1478

marriage:

marriage: Manggalawardhani / Bhre Tanjungpura (Dyah Suragharini / Putri Junjung Buih) [Majapahit Rajasa]

from 1451 - 1453 title: Majapahit, Raja Majapahit VIII bergelar Brawijaya II

Notes

Rajasawardhana dalam sejarah Kerajaan Majapahit merujuk pada dua orang. Yang pertama adalah pejabat Bhre Matahun pada pemerintahan Hayam Wuruk, sedangkan yang kedua adalah raja Majapahit yang memerintah tahun 1451-1453.

Rajasawardhana alias Bhre Matahun Menurut Nagarakretagama, Rajasawardhana alias Bhre Matahun adalah suami dari Indudewi alias Bhre Lasem putri Rajadewi dan Wijayarajasa. Dari perkawinan itu, lahir Nagarawardhani yang menikah dengan Bhre Wirabhumi putra Hayam Wuruk, raja Majapahit saat itu (1351-1389).

Pejabat Bhre Matahun yang identik dengan Rajasawardhana dalam Pararaton adalah Raden Larang. Istrinya adalah adik kandung Hayam Wuruk. Perkawinan tersebut tidak menghasilkan keturunan, karena istri Bhre Wirabhumi versi Pararaton adalah putri Raden Sumana alias Bhre Paguhan, bukan putri Raden Larang.

Dalam hal ini, berita dalam Nagarakretagama lebih dapat dipercaya, karena ditulis tahun 1365, saat Rajasawardhana masih hidup.

Rajasawardhana Sang Sinagara Raja Majapahit Rajasawardhana yang kedua muncul dalam Pararaton sebagai raja Majapahit yang naik takhta tahun 1451. Disebutkan bahwa, sebelum menjadi raja ia pernah menjabat sebagai Bhre Pamotan, Bhre Keling, kemudian Bhre Kahuripan.

Rajasawardhana naik takhta menggantikan Dyah Kertawijaya. Hubungan antara keduanya tidak disebut dengan jelas dalam Pararaton, sehingga muncul pendapat bahwa, Rajasawardhana adalah adik Dyah Kertawijaya yang melakukan kudeta disertai pembunuhan terhadap kakaknya tersebut.

Pendapat di atas perlu diselidiki kebenarannya, karena Pararaton menyebutkan, Dyah Kertawijaya adalah putra bungsu dalam keluarga Wikramawardhana.

Pendapat lain mengatakan, Rajasawardhana identik dengan Dyah Wijayakumara, yaitu putra sulung Dyah Kertawijaya yang namanya tercatat dalam prasasti Waringin Pitu (1447).

Menurut prasasti Waringin Pitu, Dyah Wijayakumara memiliki istri bernama Manggalawardhani Bhre Tanjungpura. Dari perkawinan itu lahir dua orang anak, yaitu Dyah Samarawijaya dan Dyah Wijayakarana.

Sementara itu, Rajasawardhana Sang Sinagara dalam Pararaton memiliki empat orang anak, yaitu Bhre Kahuripan, Bhre Mataram, Bhre Pamotan, dan Bhre Kertabhumi. Jika Rajasawardhana benar identik dengan Wijayakumara, berarti Bhre Kahuripan dan Bhre Mataram juga identik dengan Samarawijaya dan Wijayakarana. Mungkin, saat prasasti Waringin Pitu dikeluarkan (1447), Bhre Pamotan dan Bhre Kertabhumi belum lahir.

Pemerintahan Rajasawardhana juga terdapat dalam berita Cina. Disebutkan bahwa pada tahun 1452 Rajasawardhana mengirim duta besar ke Cina.

Menurut Pararaton, sepeninggal Rajasawardhana tahun 1453, Majapahit mengalami kekosongan pemerintahan selama tiga tahun. Baru pada tahun 1456, Bhre Wengker naik takhta bergelar Bhra Hyang Purwawisesa. Tokoh ini dianggap identik dengan Girisawardhana yang tercatat dalam prasasti Waringin Pitu.

[edit] Sources

  1. Kepustakaan - * M.C. Ricklefs. 1991. Sejarah Indonesia Modern (terjemahan). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
    • Poesponegoro, M.D., Notosusanto, N. (editor utama). Sejarah Nasional Indonesia. Edisi ke-4. Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka, 1990.
    • Slamet Muljana. 1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara

From grandparents to grandchildren

Grandparents
Grandparents
Parents
Rajasakusuma / Hyang Wekasing Sukma
death: Putera Mahkota. Wafat 1427 sebelum menjadi raja
Dewi Suhita / Bhre Daha II (Dyah Ayu Kencana Wungu)
marriage: Hyang Prameswara / Bhre Kahuripan (Aji Ratnapangkaja)
title: from 1429 - 1447, Rani Majapahit V bergelar Prabu Stri Suhita
death: 1447
Kertawijaya / Sri Maharaja Wijaya Parakrama Wardhana (Bhre Tumapel III)
marriage: Jayawardhani Dyah Jayeswari / Bhre Daha V
title: from 1447 - 1451, Majapahit, Raja Majapahit VII, bergelar Sri Maharaja Wijaya Parakramawardhana (Brawijaya I)
death: 1451
Parents
 
== 3 ==
Manggalawardhani / Bhre Tanjungpura (Dyah Suragharini / Putri Junjung Buih)
marriage: Rajasawardhana / Sang Sinagara (Dyah Wijayakumara)
title: 1447, Menurut prasasti Waringin Pitu, Dyah Wijayakumara memiliki istri bernama Manggalawardhani Bhre Tanjungpura. Dari perkawinan itu lahir dua orang anak, yaitu Dyah Samarawijaya dan Dyah Wijayakarana.
== 3 ==
Children
Girishawardhana Dyah Suryawikrama / Bhra Hyang Purwawisesa (Dyah Suryawikrama)
title: from 1456 - 1466, Majapahit, Raja Majapahit IX bergelar Girisawardhana Dyah Suryawikrama (Brawijaya III)
death: 1466
Children
Grandchildren
Bethara Katong
occupation: Adipati di Ponorogo
3.4.2. Raden Kusen / Pangeran Pamalekaran (Arya Abdillah)
title: Adipati Terung, Adipati Terung / Bupati Teterung
Bondan Kejawen / Aryo Lembu Peteng (Prabu Brawijaya VI)
birth: Jurumertani sudah pada waktunya untuk mengirim Pajak Hasil Bhumi ke Kerajaan, dalam perjalanannya di ikuti oleh Bondan, yang tidak diketahui Jurumertani, Sesampainya di Kerajaan menyerahkan Pajakhasil Bumi, kemudian menghadap sang Prabu, Namun mendadak terdengan suara Gong Berbunyi, mengejutkan Sang Prabu dan seluruh isi kerajaan termasuk Jurumertani, setelah dikejar tertangkaplah seorang anak "Bondan", dan diserahkan pada sang Prabu, melihat kejadian itu Jurumertani terbelalak KAGET, dan menghampiri Prabu sambil berbisik Itu adalah Putera-sang Prabu. Sang Prabu menatap wajah si Bondan dengan seksama, kemudian penasehat spirituil Kerajaan menhampiri Sang Prabu berkata, Anak turun dari Anak itu (Bondan) akan menjadi Raja-raja ditanah jawa
birth: Petilasan Makam dari Bondan Kejawan ada : 3 Tempat yaitu : 1. Desa Taruban-Purwodadi, dari kota Purwodadi ke arah Blora Km 13 ada perempatan belok Kanan 2km ada Situs yang dikelola oleh Kasunanan Surakarto, dsisin ada makam Ki Ageng Tarub I, dan R Bondan Kejawan ( Ki Ageng Tarub II) 2. 1 Km dari sini ( Ds Taruban ) arah ke perempatan ada Tandingan seolah-olah Makam Bondan Kejawan 3. Sebelah barat Kota Yogya ( Jl Wates dkt SPBU) ada dusun Kejawen disana ada makan Bondan Kejawan Pahlawan Majapahit
marriage: Retno Dewi Nawangsih
marriage:
marriage: Retno Dewi Nawangsih
Bhre Pandansalas Dyah Suraprabhawa / Bhre Tumapel Singhawikramawardhana
marriage: Bhre Tanjungpura / Manggalawardhani Dyah Suragharini (Putri Junjung Buih/Putri Ratna Janggala Kadiri)
marriage: Rajasawardhanadewi Dyah Sripura
title: from 1466 - 1474, Majapahit, Raja Majapahit X (1466-1468 M) bergelar Sri Adi Suraprabhawa Singhawikramawardhana Giripati Pasutabhupati Ketubhuta (Brawijaya IV)
death: 1474, prasati Trailokyapuri Didarmakan di Sri Wisnupura - Jinggan
Puteri Ratna Marsandi
birth: anak No 17 dari Bhre Kertabhumi ( Brawidjaja V ), suami dari Juru Paniti
marriage: Juru Paniti
Raden Sudjana
title: anak No.11 dari Bhre Kertabhumi ( Brawijaya V )
Jaka Dhalak
birth: Diputus : 25677
Hario Dewa Ketul
occupation: Bali, Adipati di Bali
Hario Bangah ? (Arya Bangah)
other: Keling, Majapahit, Patih Brawijaya V
marriage: Putri Ratna Satamin
Raden Jaka Langsing / Banyakputra
birth: Grade #1 Brawijaya V
Raden Jaka Lawu
death: Java, Indonesia, Mount Lawu
Grandchildren

Personal tools
In other languages