As of 18 August 2010, you must register to edit pages on Rodovid (except Rodovid Engine). |
Rajasawardhana / Sang Sinagara (Dyah Wijayakumara)
From Rodovid EN
Lineage | Majapahit Rajasa |
Sex | Male |
Full name (at birth) | Rajasawardhana / Sang Sinagara |
Other last names | Dyah Wijayakumara |
Other given names | Bhre Matahun/Brawijaya II/Bhre Pamotan I/Bhre Keling II/Bhre Kahuripan VI |
Parents
♀ Jayawardhani Dyah Jayeswari / Bhre Daha V [Majapahit Rajasa] ♂ Kertawijaya / Sri Maharaja Wijaya Parakrama Wardhana (Bhre Tumapel III) [Majapahit Rajasa] d. 1451 | |
Wiki-page | [[1]] |
Events
child birth: ♀ Nagarawardhani / Bhre Lasem Sang Halemu [Wijayarajasa] d. 1400
child birth: ♂ Girishawardhana Dyah Suryawikrama / Bhra Hyang Purwawisesa (Dyah Suryawikrama) [Majapahit Rajasa] d. 1466
child birth: ♂ Raden Mertawijaya / Bhre Pamotan Karo [Majapahit Rajasa]
child birth: ♂ Raden Alit Adaningkung / Bhre Kahuripan Kapitu [Bhre Kahuripan VII]
child birth: ♂ Raden Angkawijaya / Bhre Mataram Kapanca [Bhre Mataram V]
child birth: ♀ Putri [Majapahit Girindrawardhana]
child birth: ♀ Putri [Majapahit Girindrawardhana]
child birth: ♀ Putri [Majapahit Girindrawardhana]
child birth: ♂ Prabu Brawijaya V / Bhre Kertabhumi (Raden Alit) [Brawijaya] d. 1478
marriage: ♀ Manggalawardhani / Bhre Tanjungpura (Dyah Suragharini / Putri Junjung Buih) [Majapahit Rajasa]
from 1451 - 1453 title: Majapahit, Raja Majapahit VIII bergelar Brawijaya II
Notes
Rajasawardhana dalam sejarah Kerajaan Majapahit merujuk pada dua orang. Yang pertama adalah pejabat Bhre Matahun pada pemerintahan Hayam Wuruk, sedangkan yang kedua adalah raja Majapahit yang memerintah tahun 1451-1453.
Rajasawardhana alias Bhre Matahun Menurut Nagarakretagama, Rajasawardhana alias Bhre Matahun adalah suami dari Indudewi alias Bhre Lasem putri Rajadewi dan Wijayarajasa. Dari perkawinan itu, lahir Nagarawardhani yang menikah dengan Bhre Wirabhumi putra Hayam Wuruk, raja Majapahit saat itu (1351-1389).
Pejabat Bhre Matahun yang identik dengan Rajasawardhana dalam Pararaton adalah Raden Larang. Istrinya adalah adik kandung Hayam Wuruk. Perkawinan tersebut tidak menghasilkan keturunan, karena istri Bhre Wirabhumi versi Pararaton adalah putri Raden Sumana alias Bhre Paguhan, bukan putri Raden Larang.
Dalam hal ini, berita dalam Nagarakretagama lebih dapat dipercaya, karena ditulis tahun 1365, saat Rajasawardhana masih hidup.
Rajasawardhana Sang Sinagara Raja Majapahit Rajasawardhana yang kedua muncul dalam Pararaton sebagai raja Majapahit yang naik takhta tahun 1451. Disebutkan bahwa, sebelum menjadi raja ia pernah menjabat sebagai Bhre Pamotan, Bhre Keling, kemudian Bhre Kahuripan.
Rajasawardhana naik takhta menggantikan Dyah Kertawijaya. Hubungan antara keduanya tidak disebut dengan jelas dalam Pararaton, sehingga muncul pendapat bahwa, Rajasawardhana adalah adik Dyah Kertawijaya yang melakukan kudeta disertai pembunuhan terhadap kakaknya tersebut.
Pendapat di atas perlu diselidiki kebenarannya, karena Pararaton menyebutkan, Dyah Kertawijaya adalah putra bungsu dalam keluarga Wikramawardhana.
Pendapat lain mengatakan, Rajasawardhana identik dengan Dyah Wijayakumara, yaitu putra sulung Dyah Kertawijaya yang namanya tercatat dalam prasasti Waringin Pitu (1447).
Menurut prasasti Waringin Pitu, Dyah Wijayakumara memiliki istri bernama Manggalawardhani Bhre Tanjungpura. Dari perkawinan itu lahir dua orang anak, yaitu Dyah Samarawijaya dan Dyah Wijayakarana.
Sementara itu, Rajasawardhana Sang Sinagara dalam Pararaton memiliki empat orang anak, yaitu Bhre Kahuripan, Bhre Mataram, Bhre Pamotan, dan Bhre Kertabhumi. Jika Rajasawardhana benar identik dengan Wijayakumara, berarti Bhre Kahuripan dan Bhre Mataram juga identik dengan Samarawijaya dan Wijayakarana. Mungkin, saat prasasti Waringin Pitu dikeluarkan (1447), Bhre Pamotan dan Bhre Kertabhumi belum lahir.
Pemerintahan Rajasawardhana juga terdapat dalam berita Cina. Disebutkan bahwa pada tahun 1452 Rajasawardhana mengirim duta besar ke Cina.
Menurut Pararaton, sepeninggal Rajasawardhana tahun 1453, Majapahit mengalami kekosongan pemerintahan selama tiga tahun. Baru pada tahun 1456, Bhre Wengker naik takhta bergelar Bhra Hyang Purwawisesa. Tokoh ini dianggap identik dengan Girisawardhana yang tercatat dalam prasasti Waringin Pitu.
[edit] Sources
- ↑ Kepustakaan - * M.C. Ricklefs. 1991. Sejarah Indonesia Modern (terjemahan). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
- Poesponegoro, M.D., Notosusanto, N. (editor utama). Sejarah Nasional Indonesia. Edisi ke-4. Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka, 1990.
- Slamet Muljana. 1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara
From grandparents to grandchildren
title: from 1429 - 1447, Rani Majapahit V bergelar Prabu Stri Suhita
death: 1447
title: 1447, Menurut prasasti Waringin Pitu, Dyah Wijayakumara memiliki istri bernama Manggalawardhani Bhre Tanjungpura. Dari perkawinan itu lahir dua orang anak, yaitu Dyah Samarawijaya dan Dyah Wijayakarana.
marriage: ♂ Sultan Bintoro Demak I [Bra.5.13] / Raden Patah (Lembu Kenogo / Senapati Jimbun Ningrat Ngabdurahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama)
marriage:
marriage: ♂ Bhre Pandansalas Dyah Suraprabhawa / Bhre Tumapel Singhawikramawardhana
marriage: ♂ Raden Aria Gegombak Janggala Rajasa (Pangeran Suryanata/Raden Suryacipta)
marriage: ♂ Bhre Paguhan III
marriage: ♂ Rajasawardhana Dyah Wijayakumara Sang Sinagara (Brawijaya II/Bhre Pamotan I/Bhre Keling II/Bhre Kahuripan VI)
marriage: ♂ Raden Aria Gegombak Janggala Rajasa (Pangeran Suryanata/Raden Suryacipta)