As of 18 August 2010, you must register to edit pages on Rodovid (except Rodovid Engine). |
1.1.15.1. Raden Kartadjiwa / Raden Soeriadiwangsa II
From Rodovid EN
Lineage | Sumedang Larang |
Sex | Male |
Full name (at birth) | 1.1.15.1. Raden Kartadjiwa / Raden Soeriadiwangsa II |
Parents
♂ 1.1.15. Pangeran Rangga Gempol I / Kusumadinata III / Pangeran Aria Soeriadiwangsa [Sumedang Larang] d. 1624 |
Notes
Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang
Pangeran Rangga Gempol I wafat di Mataram dimakamkan di Lempuyanganwangi. Pangeran Dipati Rangga Gempol Kusumadinata meninggalkan 5 putera – putri, salah satunya anak pertama Raden Kartajiwa / Raden Soeriadiwangsa II menuntut haknya sebagai putra mahkota akan tetapi Rangga Gede menolaknya sehingga Raden Soeriadiwangsa II meminta bantuan kepada Sultan Banten untuk merebut kabupatian Sumedang dari Pangeran Rangga Gede, meskipun Banten memenuhi permintaan Raden Suriadiwangsa tetapi serangan langsung tentara Banten ke Sumedang pada masa Pangeran Panembahan (1656 – 1706). Pada tahun 1641 wilayah Sumedang Larang meliputi Pamanukan, Ciasem, Karawang, Sukapura, Limbangan, Bandung dan Cianjur dibagi menjadi empat Kabupaten yaitu Sumedang, Sukapura, Parakanmuncang dan Bandung dan pada tahun 1645 dibagi lagi menjadi 12 ajeg (setaraf Kabupaten) yaitu Sumedang, Parakanmuncang, Bandung, Sukapura, Karawang, Imbanagara, Wirabaya, Kawasen, Sekace, Banyumas, Ayah dan Banjar. Pada tahun 1656 jabatan Bupati Wadana dihapuskan dan setiap bupati langsung dibawah Mataram. Sejak wafatnya Rangga Gede digantikan oleh puteranya Raden Bagus Weruh /Rangga Gempol II (1633 – 1656) menjadi Bupati Sumedang sedangkan jabatan Bupati Wadana dipegang oleh Dipati Ukur / Raden Wangsanata Bupati Purbalingga dengan tempat pemerintahan di Bandung. Jabatan Bupati Wadana diberikan ke Dipati Ukur dari Rangga Gede karena Rangga Gede dianggap tidak mampu menjaga wilayah Mataram dari tentara Banten memasuki daerah yang dikuasai Mataram yaitu Pamanukan dan Ciasem (peristiwa Raden Suriadiwangsa II).
From grandparents to grandchildren
marriage: ♂ 1.1. Prabu Geusan Ulun / Pangeran Kusumadinata II (Pangeran Angkawijaya)
marriage:
marriage: ♀ Ratu Pembayun / Ratu Gelampok
title: from 1570 - 1649, Cirebon, Sultan Cirebon IV
occupation: Menikah : 1583
occupation: from 1580 - 1610, Penasehat Kerajaan Sumedang Larang
occupation: from 1610 - 1660, Mahaguru Perguruan "Sumedang Kahyangan"
death: 1660, Dusun Serang - Cimalaka - Sumedang
burial: Makam Kramat Gunung Keling / Sakawayana
death: Makamnya di Kampung Cijambe, Legok Paseh, Sumedang.
marriage: ♀ 6. NM. Kokom Ruhada (Nyimas Roro / Buyut Lidah)
marriage: ♀ 1.5.1.1. NM. Romlah
title: from 1625 - 1633, memerintah di Canukur, Sukatali - Situraja lalu dipindahkan ke Parumasan, Conggeang, Naik Tahta pada usia 45 tahun, karena didahului oleh Raden Aria Suradiwangsa. Adipati Sumedang II
marriage: ♀ 3. Nyi Tanduran Ageung
emigration: di Pagaden dan Pamanukan