As of 18 August 2010, you must register to edit pages on Rodovid (except Rodovid Engine).

Bagong Kussudiardjo b. 9 October 1928 d. 15 June 2004

From Rodovid EN

Person:1097365
Jump to: navigation, search
Lineage Hamengku Buwono VII
Sex Male
Full name (at birth) Bagong Kussudiardjo
Parents

Raden Bekel Condrosentono [Hamengku Buwono VII]

Siti Aminah [?]

Wiki-page wikipedia:Bagong_Kussudiardja

Events

9 October 1928 birth: Yogyakarta

child birth: Ida Manutranggana [Hamengku Buwono VII] d. 15 February 2005

child birth: Elia Gupita [Hamengku Buwono VII]

child birth: Rondang Ciptasari [Hamengku Buwono VII]

child birth: Purbasari Ayuwangi [Hamengku Buwono VII]

marriage: Soefiana [?] d. 1997

18 May 1960 child birth: Yogyakarta, Otok Bima Sidharta [Hamengku Buwono VII] b. 18 May 1960

21 November 1961 child birth: Yogyakarta, w Butet Kertaradjasa ? (Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa) [Hamengku Buwono VII] b. 21 November 1961

19 July 1964 child birth: Yogyakarta, w Gregorius Djaduk Ferianto [Hamengku Buwono VII] b. 19 July 1964 d. 13 November 2019

23 September 2000 marriage: Yuli Sri Hastuti [?]

15 June 2004 death: Yogykarta

Notes

Bagong Kussudiardja (lahir di Yogyakarta, 9 Oktober 1928 – meninggal di Yogyakarta, 15 Juni 2004 pada umur 75 tahun) adalah seorang Koreografer dan Pelukis Indonesia. Bagong memulai kariernya sebagai penari Jawa klasik di Yogyakarta pada 1954. Ia berkenalan dengan seni tersebut melalui Sekolah Tari Kredo Bekso Wiromo, yang dipimpin oleh Pangeran Tedjokusumo, seniman tari ternama.

Bagong Kusudiardjo merupakan sosok kontroversial dunia kesenian Indonesia, khususnya seni tari, dan seni rupa, seperti Kakeknya yang tidak lain putra HB VII, ia membelot pada lingkungannya. Ia selalu meciptakan inovasi (pembaharuan). Nalurinya tegelitik jika menyaksikan kemapanan. Dalam dunia seni tari menjebol benteng tradisi, untuk kemudian melahirkan tari - tari kreasi baru.

Belajar tari dari kakaknya, Kuswadji Kawindrosusanto dan GPH Tedjokusumo di nDalem Tedjokusuman pada Tahun 1946. Pada tahun ini juga Bagong mulai belajar seni lukis pada Hendra Gunawan dan Sudiardja. Tercatat Bagong bergabung dalam pelukis rakyat. 4 tahun kemudian begitu ketahuan Pelukis Rakyat bernaung di bawah Lekra, bersama kawan - kawannya, Bagong keluar dan mendirikan Pelukis Indonesia. Di organisasi terakhir ini Bagong mengembangkan diri.

Pada tahun 1953 untuk pertamakalinya Bagong pergi ke luar negeri berkat tari, dan seni lukisnya. Di sana ia menari dan berpameran. 1954, setelah mendobrak tradisi tari dengan karyanya ""Layang - Layang"", Bagong mendirikan Pusat Latihan Tari Bagong Kussudihardjo. Banyak cibiran atas upaya ini karena dianggap merusak tari klasik Jawa yang sudah mengakar di masyarakat. Dari padepokan ini lahir ratusan tari, puluhan fragmen/sedratari. Sendratari Kelahiran dan Kebangkitan Yesus adalah fragmen karyamasterpiece-nya yang mengguncang kesenian kita.

Dalam dunia seni lukis, ia memanfaatkan materi apa saja sebagai pengucapan artistiknya. Tahun 1960, berkarya kolage, menempelkan benda rongsokan ke canvasnya. 1971, ikut mempelopori kelahiran seni lukis batik. Bersama pelukis Jogja, MUdjita, Nasjah Djamin, Suwaji, Nyoman Gunarso, Salim, Abas Alibasyah, dll mendirikan Sanggar Barong serta memanfaatkan media tutup celup (batik) sebagai pengganti canvas.

Dua torso adalah salah satu karyanya yang dinobatkan sebagai karya terabik seAsia Pasifik, dalam sebuah pameran lukisan Asia di Dacca, Bangladesh. Ia mengantongi medali emas setahun kemudian. Lainnya menjadi koleksi Istana Negara Republik Indonesia, Istana Kerajaan Negeri Belanda, Adam Malik, Sri Paus Paulus VI, HB IX, Budihardjo, Kedutaan Besar RI di Roma, Praha, BUenos Aries, London, Canbera, Bonn, Manila, dsb.


From grandparents to grandchildren

Grandparents
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamengkunegoro I [Hb.7.14] (Gusti Raden Mas Akhadiyat)
birth: 1873, Yogyakarta
marriage: Raden Ayu Hamengkunegoro
marriage: Raden Ayu Kusumodilogo / Raden Ajeng Siti Rokhiyah [Hb.6.11.30]
title: 5 March 1883, Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamengkunegoro Sudibyo Rajaputra Nalendra ing Mataram
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamengkunegoro II [Hb.7.18] (Gusti Raden Mas Pratisto)
marriage: Raden Ayu Murtiningrum
marriage: Raden Ayu Hadiningrum
marriage: Raden Ayu Sasmintaningrum
title: 9 November 1893, Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Amangkunegara Sudibya Rajaputra Nalendra ing Mataram
death: about 1942, Pasarean Hastorenggo, Yogyakarta
Grandparents
Parents
Parents
 
== 3 ==
Handung Kussudyarsono
birth: 22 December 1933, Yogyakarta
death: 18 March 1991, Yogyakarta
Bagong Kussudiardjo
birth: 9 October 1928, Yogyakarta
marriage: Soefiana
marriage: Yuli Sri Hastuti
death: 15 June 2004, Yogykarta
== 3 ==
Children
Gregorius Djaduk Ferianto
birth: 19 July 1964, Yogyakarta
marriage: Bernadetta Petra
death: 13 November 2019, Yogyakarta
Ida Manutranggana
death: 15 February 2005, Yogyakarta
Otok Bima Sidharta
birth: 18 May 1960, Yogyakarta
Children
Grandchildren
Galuh Paskamagma
birth: 3 December 1994, Yogyakarta
Grandchildren

Personal tools
In other languages