As of 18 August 2010, you must register to edit pages on Rodovid (except Rodovid Engine).

From Rodovid EN

Sebuah Riwayat. Tersebut lah seorang Menteri Dalam Kerajaan Banjar semasa pemerintahan Sultan Tamjidillah II yang bernama Bajan Adji (baca: Bayan Aji) bin Kyai Panjang bin Kyai Syech Syarif Abdullah Al Qadri. Syech Syarif Abdullah Al Qadri adalah bangsawan Mekkah yang mengembangkan agama islam di Kerajaan Solok Mindanao (Filipina sekarang), waktu itu dikuasai oleh Seri Baginda Maharaja Lela. Setelah Kerajaan Solok Mindanao di islamkan dalam abad ke XIV maka Syarif Abdullah Al Qadri diambil menantu dan dikawinkan dengan Tuan Putri Fatimah anak dari Seri Baginda Maharaja Lela. Dari perkawinan itu beliau dikaruniai 3 orangputra yang diberi nama : 1. Sayed Abdurrasyid 2. Datu Meriang 3. Datu Muharram Ketika Seri Baginda Maharja Lela mangkat, kerajaan diserahklan kepada cucunda pertama : Sayed Abdurrasyid dan bergelar Soltan Sayed Abdurrasyid. Sebelumnya ayahanda beliau Sayed Syarif Abdullah Al Qadri telah kembali ketanah suci untuk menunaikan ibadah haji. Namun setelah ber tahun2 tidak kembali lagi ke Solok maka Soltan Sayed Abdurrasid berniat untuk menemui ayahanda sekalian menunaikan ibadah haji. Kerajaan sementara diserahkan kepada adiknya yang kedua yaitu Datuk Meriang yang bergelar Syarif Al Hasyim. (Bukti2 ini dpt dibaca di buku Sejarah Ummat Islam jilid XIV karangan HAMKA). Masih terdapat makam Raja2 disana (Solok) pada batu2 marjan. Dalam perjalanan Sayed Abdurrasyid bersama para pengikutnya berlayar dengan memakai 40 bh perahu layar belum mengenal kompas/pedoman. Dengan takdir Allah, ditengah perjalanan diterpa angin taufan sehingga akhirnya terdampar dipantai selatan Borneo (Banjar Kuala sekarang). Rencana naik haji gagal dan rombongan masuk ke Muara Sungai Banjar dan menyamar sebagai orang biasa. Beliau kawin dengan penduduk pribumi disana yang bernama Galuh Nurijah anak dari Tuan Pengulu Putih Abdurrahim bin Kyai Warja Wirjana. Mulai saat itu Sultan Sayed Abdurrasyid menetap disana dan sengaja menyembunyikan Nama, Derajat, Bangsa dan Keturunannya dengan mengganti nama menjadi LEBAI ABDURRASYID sampai turun temurun bersama ke 5 anaknya : 1. Galuh Sare'ah 2. Khalifah Muchsen 3. Chotif Yusuf 4. Kyai Ronggo Kesuma 5. Tuan Penghulu H. Abubakar (Keturunan Syech Besar Maulana Mohammad Arsyad Al Banjari)