As of 18 August 2010, you must register to edit pages on Rodovid (except Rodovid Engine). |
2. Raden Dewi Simbarkancana d. 1450
From Rodovid EN
Lineage | Talaga |
Sex | Female |
Full name (at birth) | 2. Raden Dewi Simbarkancana |
Parents |
Events
child birth: ♂ 6. Sunan Kuntul Putih [Galuh]
child birth: ♂ 5. Sunan Jero Kaso [Galuh]
child birth: ♂ 7. Sunan Ciburang [Galuh]
child birth: ♂ 8. Sunan Tegal Cau [Galuh]
child birth: ♂ Sunan Corenda [Talaga]
child birth: ♂ 4. Sunan Cengal (Kerok Batok) [Galuh]
child birth: ♂ 3. Sunan Gunung Bungbulang [Galuh]
child birth: ♂ 2. Sunan Cihaur, (Mangkurat Mangkureja) [Galuh]
occupation: Ratu Talagamanggung Ke... (14... - 1450 M)
marriage: ♂ Palembanggunung [Palembang]
marriage: ♂ Raden Kusumalaya Ajar Kutamangu / Raden Palinggih [Galuh]
1450 death: Parung-Majalengka
Notes
Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang
Pemerintahan Ratu Simbarkencana
Sekitar awal abad XIV Masehi, dalam tampuk pemerintahan Ratu Simbarkancana agama Islam sudah mulai menyebar ke daerah-daerah kekuasaannya dibawa oleh para santri dari Cirebon.
Pusat pemerintahan waktu itu oleh Ratu Simbarkancana dipindahkan dari “Sangiang Talaga” ke suatu daerah disebelah utaranya yang bernama Walangsuji dekat kampung Buniasih [dusun Kagok, Kecamatan Banjaran sekarang]. Setelah wafat, Ratu Simbarkancana digantikan oleh puteranya yang bergelar Sunan Parung.
https://tatangmanguny.wordpress.com/kontroversi/kerajaan-talaga-silsilah-yang-tumpang-tindih/
Raden Dewi Simbarkancana
Raden Dewi Simbarkancana walaupun seorang puteri beliau banyak memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang diwarisi ayahanda beliau, Prabu Talagamanggung. Beliau menikah dengan Palembanggunung, Pepatih kerajaan. Pada mulanya Dewi Simbarkancana tidak mengetahui bahwa kematian ayahanda beliau itu didalangi suaminya sendiri, akan tetapi sabuni-bunina mungkus tarasi lambat laun kebusukan sang suami diketahui juga oleh beliau. Sepeninggal Prabu Talagamanggung, Kerajaan Talaga untuk sementara waktu dikuasai oleh Palembanggunung.
Dewi Simbarkancana merasa sangat terpukul, beliau ceurik balilihan[6] (menangis dengan sangat menderita batin) karena dua hal: pertama, karena beliau dihianati oleh suami beliau sendiri; yang kedua, karena ditinggal oleh ayahanda tercinta dengan peristiwa yang memilukan. Menurut beliau, siapa orangnya yang tidak berduka hati ketika ditinggal sang ayah. Ayahanda beliau, sesorang yang sudah berbuat baik mengangkat derajat Palembanggunung dibalas dengan perilaku yang sangat keji. Air susu dibalas air tuba itulah yang terjadi. Akhirnya dengan keberanian beliau, Dewi Simbarkancana berhasil membunuh Palembanggunung dengan susuk kondenya.
Selanjutnya Raden Dewi Simbarkancana menikah dengan Raden Kusumalaya (Raden Palinggih) dari keraton Galuh, putera dari Prabu Ningrat Kancana. Beliau adalah seorang yang masagi pangarti (cakap lahir batin), seorang tabib dan ahli strategi. Beliau berhasil menumpas tuntas gerakan bawah tanah Palembanggunung dan komplotannya, dengan demikian kekuasaan dapat diambil kembali, keamanan dan ketertiban negara kembali menjadi stabil dan kokoh.
Dari pernikahan Dewi Simbarkancana dengan Raden Kusumalaya membuahkan delapan orang putera, yaitu:
1. Sunan Parung (Batara Sukawayana);
2. Sunan Cihaur, (Mangkurat Mangkureja);
3. Sunan Gunung Bungbulang;
4. Sunan Cengal (Kerok Batok);[7]
5. Sunan Jero Kaso;
6. Sunan Kuntul Putih;
7. Sunan Ciburang; dan
8. Sunan Tegalcau.[8]
Sources
- ↑ http://kiwaras.blogspot.com/2008/02/kerajaan-talagamanggung.html -
- ↑ http://geheugenvannederland.nl/?/nl/items/VKM01:1403-3790-67/&p=1&i=16&t=78&st=cheribon&sc=%28cheribon%29/&wst=cheribon -
- ↑ https://tatangmanguny.wordpress.com/kontroversi/kerajaan-talaga-silsilah-yang-tumpang-tindih/ -
From grandparents to grandchildren
marriage: ♂ Rd. Raga Mantri (Prabu Pucuk Umum / Raja Maja / Raja Talaga)

title: from 1462 - 1530, Sumedang Larang, Prabu Sumedang Larang Ke-7
death: 1530

marriage: ♀ Ratu Pucuk UmuN / Nyi Mas Ratu Inten Dewata (Pangeran Istri)
title: from 21 October 1530 - 1580, Sumedang Larang, Raja Sumedang Larang Ke 9
death: calculated 1580