As of 18 August 2010, you must register to edit pages on Rodovid (except Rodovid Engine). |
Dara Petak / Dara Pethak / Indreswari (Stri Tinuheng Pura)
From Rodovid EN
Lineage | Dharmasraya - Sumatera |
Sex | Female |
Full name (at birth) | Dara Petak / Dara Pethak / Indreswari |
Other last names | Stri Tinuheng Pura |
Parents
♂ Srimat Tribhuwanaraja Mauliawarmadewa [Dharmasraya - Sumatera] |
Events
marriage: ♂ Raden Wijaya / Prabu Kertarajasa Jayawardana [Majapahit Rajasa] d. 1309
1294 child birth: ♂ Jayanagara / Jayanegara (Raden Kalagemet) [Majapahit Rajasa] b. 1294 d. 1328
Notes
Dara Petak atau Dara Pethak, adalah satu-satunya istri Raden Wijaya pendiri Majapahit, yang berasal dari luar Jawa.
Nama Dara Pethak berarti merpati putih. Ia adalah putri Srimat Tribhuwanaraja Mauliawarmadewa dari Kerajaan Dharmasraya. Kerajaan ini terletak di Pulau Sumatra yang pada tahun 1286 menjadi bawahan Kerajaan Singhasari.
Menurut Pararaton, sepuluh hari setelah pengusiran pasukan Mongol oleh pihak Majapahit, datang pasukan Kebo Anabrang yang pada tahun 1275 dikirim Kertanagara menaklukkan Pulau Sumatra. Pasukan tersebut membawa dua orang putri bernama Dara Jingga dan Dara Petak sebagai persembahan untuk Kertanagara.
Karena Kertanagara sudah meninggal, maka ahli warisnya, yaitu Raden Wijaya mengambil Dara Petak sebagai istri, sedang Dara Jingga diserahkan kepada Adwayabrahma, seorang pejabat Singhasari yang dulu dikirim ke Sumatra tahun 1286.
Menurut kronik Cina, pasukan Mongol yang dipimpin Ike Mese meninggalkan Jawa tanggal 24 April 1293, sehingga dapat diperkirakan pertemuan antara Raden Wijaya dan Dara Petak terjadi tanggal 4 Mei 1293.
Dara Petak pandai mengambil hati Raden Wijaya sehingga ia dijadikan sebagai Stri tinuheng pura, atau istri yang dituakan di istana. Padahal menurut Nagarakretagama, Raden Wijaya sudah memiliki empat orang istri, dan semuanya adalah putri Kertanagara.
Pengangkatan Dara Petak sebagai istri tertua mungkin karena hanya dirinya saja yang melahirkan anak laki-laki, yaitu Jayanagara. Sedangkan menurut Nagarakretagama, ibu Jayanagara bernama Indreswari. Nama ini dianggap sebagai gelar resmi Dara Petak.
Dalam prasasti Kertarajasa (1305), Jayanagara disebut sebagai putra Tribhuwaneswari permaisuri utama Raden Wijaya. Dari berita tersebut dapat diperkirakan Jayanagara adalah anak kandung Indreswari alias Dara Petak yang kemudian menjadi anak angkat Tribhuwaneswari, sehingga ia dapat menjadi putra mahkota sebagai calon raja selanjutnya.
Sources
- ↑ Kepustakaan - * Poesponegoro & Notosusanto (ed.). 1990. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka.
- Slamet Muljana. 2005. Menuju Puncak Kemegahan (terbitan ulang 1965). Yogyakarta: LKIS
- Slamet Muljana. 1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara
From grandparents to grandchildren

marriage:
marriage:
marriage: ♀ Gayatri / Rajapatni / Pusparasmi
marriage: ♀ Dara Jingga / Indreswari (Li Yu Lan / Sri Tinuhanengpura)
marriage: ♀ Tribhuwaneswari
marriage: ♀ Narendraduhita / Sri Mahadewi Dyah Dewi Narendraduhita,
marriage: ♀ Pradnya Paramita / Prajña Paramita / Sri Jayendra Dyah Dewi Prajña Paramita
marriage:
marriage: ♀ Dara Petak / Dara Pethak / Indreswari (Stri Tinuheng Pura)
title: from 10 November 1293 - 1309, Majapahit, Prabu Majapahit I bergelar Nararya Sanggramawijaya Sri Maharaja Kertajasa Jayawardhana
death: 1309, Dimakamkan di Antahpura dan dicandikan di Simping

title: from 1328 - 1350, Majapahit, Raja Majapahit III bergelar Sri Tribhuwanatunggadewi Maharajasa Jayawisnuwardhani