As of 18 August 2010, you must register to edit pages on Rodovid (except Rodovid Engine).

Kyai Djoyodirono / Kyai Mas Tumenggung Djoyodirono I

From Rodovid EN

Person:238670
Jump to: navigation, search
Full Tree
Descendants (Inventory)
Lineage Ki Ageng Brondong
Sex Male
Full name (at birth) Kyai Djoyodirono / Kyai Mas Tumenggung Djoyodirono I
Parents

♂ 1. Kyai Tumenggung Onggodjoyo I / Kyai Lanang Glangsing (Honggodjoyo / Gentono) [Ki Ageng Brondong] d. 1690

[1][2]

Events

birth: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:13 dari 14 putera Kyai Tumenggung Onggodjoyo I.

child birth: ♀ Nyai Ajeng Soemodirono = Nyai Ajeng Soemoyoedo [Ki Ageng Brondong]

child birth: ♀ Nyai Ajeng Tjtetjek Kromodjaya [Ki Ageng Brondong]

child birth: ♂ Nyai Ajeng Mangkoediredjo [Ki Ageng Brondong]

child birth: ♀ Raden Ayu Adipati Soemodirono [Ki Ageng Brondong]

child birth: ♂ Kyai Panji Singosari [Ki Ageng Brondong]

child birth: ♂ Mas Adipati Djoyodirono II [Ki Ageng Brondong]

occupation: Surabaya, Bupati Kanoman di Wonokromo Surabaya, 1746-1758. Diangkat dalam th 1752 ( De Jonge deel 10-11 ) Pengangkatan bersamaan Kyai Onggowidjoyo. Orang Belanda mengatakan "tweede Regent"; Karena pada waktu itu Kadipaten Surabaya dipecah menjadi dua Kadipaten, s

Sources

  1. ↑ Buku Silsilah Keluarga - Silsilah PK5(Persatuan Keluarga Kasepuan_ Kanoman_Kromodjayan_Kesambongan: Bab IX, halaman 36, 44, oleh R.T.A.Notoadikoesoemo (Zainal Fatah), Surabaya 06 desember 1956 Silsilah Kromodjayan, Pakem Kilat Kasepuhan-Kanoman Hal:35, Oleh Raden Ngabei Kromodjoyoadirono (Raden Bagus Yasin ) Surabaya 08 Juni 1980 Silsilah Pangeran Lanang Dangiran ( Ki Ageng Brondong ),Bab Asal Usul Keluarga Kasepuhan Kanoman Surabaya, halam 52, 54. Oleh Raden Panji Ario Makmoer, Surabaya 01 Agustus 1966.
  2. ↑ Buku Silsilah Trah Pangeran Lanang Dangiran - Silsilah PK5(Persatuan Keluarga Kasepuan_ Kanoman_Kromodjayan_Kesambongan: Bab IX, halaman 119, 455, oleh R.T.A.Notoadikoesoemo (Zainal Fatah), Surabaya 06 desember 1956; Silsilah Pangeran Lanang Dangiran ( Ki Ageng Brondong ),Bab Asal Usul Keluarga Kasepuhan Kanoman Surabaya, halaman 82 dari 142 halaman (Cetakan). Diselesaikan di Surabaya, Senen Kliwon,Tanggal 01 Agustus 1966 / 14 Bakdo-Mulud 1898. Oleh Raden Panji Ario Makmoer, beralamat di Kapas Krampung No:90, Surabaya. Penasehat:
    • ) Raden Adipati Arya Nitiadiningrat *)Bupati Surabaya
      • ) Raden Tumenggung Arya Notoadikoesoemo (Zainal Fattah), *) Bupati Pamekasan-Madura;
        • ) Raden Ngabei Kromodjoyoadirono/R.B.Yasin *) Asisten Wedana Ngebel Ponorogo.
    Penyelenggara : 1)Raden Ayu Lilia Ananie, 2).Raden Soesigit

From grandparents to grandchildren

Grandparents
♂ Ki Ageng Brondong / Pangeran Lanang Dangiran
birth: Di Desa Brondong – Sedayu Lawas, atau Paciran Lamongan tepi laut utara Jawa. Kiyahi Ageng Brondong memiliki keturunan Raden Tumenggung Panji Tjokronegoro I, Bupati Sidoarjo yang pertama, diambil dari silsilah pangeran Lanang Dangiran Kyai Ageng Brondong kang sumareh ing pesarehan sentono Botoputih Surabaya. Pangeran Lanang Dangiran Kiyahi Ageng Brondong. Kang Sumareh Ing Pesarehan “Sentono Boto Putih” Surabaya Riwayat Hidup Kiyahi Ageng Brondong Botoputih Suroboyo. Konon dituturkan Pangeran Kedawung, disebut juga Sunan Tawangalun adalah raja di Blambangan atau dikatakan juga Bilumbangan. Beliau mempunyai 5 orang anak dan diantaranya ialah pangeran Lanang Dangiran. Diceritakan bahwa Lanang Dangiran pada usia 18 tahun bertapa dilauy dan menghanyutkan dirinya diatas sebuah papan kayu sebuah beronjong (alat penangkap ikan), tanpa makan atau minum, arus air laut dan gelombang membawa Lanang Dangiran hingga dilaut jawa dan akhirnya suatu taufan dan gelombang besar melemparkan Lanang Dangiran dengan beronjongnya dalam keadaan tidak sadar, disebabkan karena berbulan-bulan tidak makan dan minum, dipantai dekat Sedayu. Seluruh badannya telah dilekati oleh karang, keong serta karang-karang (remis) sehingga badan manusia itu seolah-olah ditempeli dengan bakaran jagung yang disebut dengan bahasa jawa “Brondong” Badan Pangeran Lanang Dangiran diketemukan oleh seorang kiyahi yang bernama Kiyahi Kendil Wesi. Pangeran Lanang Dangiran dirawat oleh Kiyahi Kendil Wesi serta istrinya dengan penuh kasih sehingga sadar kembali dan akhirnya menjadi sehat seperti sediakala. Pangeran Lanang Dangiran menceritakan asal-usulnya kepada Kiyahi Kendil Wesi. Setelah Kiyahi Kendil Wesi mendapat keterangan tentang asal usulnya Pangeran Lanang Dangiran, maka diceritakan oleh Kiyahi tadi bahwa ia juga asal keturunan dan raja-raja di Blambangan yang bernama Menak Soemandi dimana beliau masih satu keturunan dengan Lanang Dangiran. Lanang Dangiran tinggal dan kumpul dengan Kiyahi Kendil Wesi, dan dianggap sebagai anaknya kiyahi sendiri. Pangeran Lanang Dangiran memeluk agama Islam, karena rajin dan keteguhan imannya serta keluhuran budinya serta kesucian hatinya, maka tidak lama pula ia dapat tampil kemuka sebagai guru Agama Islam, Pangeran Lanang Dangiran berisitrikan putrid dan Ki Bimotjili dan Panembahan di Cirebon yang asal usulnya dituliskan sebagai berikut : Pangeran Kebumen Bupati Semarang, berisitrikan putrid dan Sultan Bojong, bernama Prabu Widjaja (Djoko Tingkir). Ki Bomotjili adalah salah satu seorang putra dan Pangeran Kebumen tersebut diatas, seorang putri dan Ki Bimotjilimi bersuamikan Pangeran Lanang Dangiran alias Kiyahi Brondong (dimakamkan di Boto Putih). Nama Brondong diperoleh karena ia diketemukan oleh Kiyahi Kendil Wesi badannya dilekati dengan “Brondong” Kiyahi Kendil Wesi yang waspada dan mengetahui nasib seseorang, mengatakan kepada Lanang Dangiran yang sudah mendapat sebutan Kiyahi Brondong dan masyarakat sekitar tempat Kiyahi Kendil Wesi, supaya pergi ke Ampel Dento Suroboyo, dan meluaskan ajaran Agama Islam, karena di Surabaya Kiyahi Brondong kelak akan mendapat kebahagiaan serta turun temurunnya kelak akan timbul dan tambah menjadi orang-orang yang mulya. Kemudian Kiyahi Brondong dengan istrinya dan beberapa anaknya yang masih kecil pergi ke Surabaya dan pada Tahun 1595 menetap diseberang timur kali Pegiri’an, dekat Ampel ialah Dukuh Boto Putih (Batu Putih) ditempat baru inilah Kiyahi Brondong mendapatkan martabat yang tinggi dan masyarakat, karena keluhuran budinya Kiyahi Brondong (pangeran Lanang Dangiran) wafat pada tahun 1638 dalam usia + 70 tahun dan meninggalkan 7 orang anak, diantaranya 2 orang laki-laki yaitu : Honggodjoyo dan Honggowongso. Bupati Sidoarjo yang pertama adalah keturunan dan Honggodjoyo, Kiyahi Ageng Brondong (Pangeran Lanang Dangiran) dikebumikan ditempat kediamannya sendiri di Botoputih Surabaya makamnya dimulyakan oleh putra-putranya dan selanjutnya dihormati oleh turun-turunnya hingga kini. Semoga arwah beliau diterima Allah Swt, dan Allah Swt juga memberikan kepada seluruh keturunannya Kiyahi Ageng Brondong kemulyaan, kesehatan dan kesejahteraan sebagaimana beliau senantiasa mendoakan cucu cicitnya selama hidupnya. Ada hal penting yang anda ketahui bahwa bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Sidoarjo, pejabat Pemerintah Kabupaten Sidoarjo beserta rombongan merupakan agenda rutin berkunjung ke : Pesarean Asri ing Pendem untuk nyekar ke makam Bupati pertama Sidoarjo Raden Tumenggung Panji Tjokronegoro I wafat tahun 1863 Ke Pesarehan keluarga Tjondronegoro (belakang masjid Djamik/ Agung Sidoarjo) nyekar Raden Adipati Aryo Panji Tjondronegoro I wafat tahun 1906 Langsung menuju Pesarehan Boto Putih Surabaya ke makam Raden Tumenggung Adipati Aryo Tjondronegoro II (Kanjeng Djimat Djokomono).
title: Surabaya, Pangeran Lanang Dangiran / Kyai Ageng Brondong sebagai PANCER = yaitu Leluhur/nenek moyang Trah Kasepuhan & Kanoman Surabaya / sebagai cikal bakal / pakem Sejarah Kasepuan – Kanoman Surabaya, atau Level 1 = Putera ke 2 Pangeran Kedawung ;
marriage: ♀ Nyai Ageng Brondong
death: 1638
♀ Nyai Ageng Brondong
birth: Sedayu - Lawas / Lamongan, Puteri Ki Bimotjili dari Djungpangkah (Ujungpangka) di Sedayu Lawas Surabaya.
marriage: ♂ Ki Ageng Brondong / Pangeran Lanang Dangiran
Grandparents
Parents
♀ 5. Nyai Lurah nDalem Wiroguno
birth: about, Surabaya, Menurunkan Trah Demang Sutoyudo Peneleh - Suroboyo
marriage: ♂ Patih Wiroguno
♀ 4. Nyai Setro / Astro
birth: Surabaya, Menurunkan Trah Botoputih Surabaya
♀ 6. Nyai Udju / Nyai Lundu
♀ 3. Nyai Danoe Singopoero
birth: Menurunkan Trah Singopredaton
♀ 7. Nyai Wongsoito / Nyai Wongsosuto
birth: Menurunkan Trah Tumenggung Setjonegoro, Tjibolang dan Trah Honggosutan / Wongsosutan
♂ Kyai Tumenggung Djangrono I / Kyai Onggowongso (Honggowongso)
birth: Surabaya, Catatan: >> nama lain : Ki Lembu Amiluhur / ver RB Yasin )
title: from 1670 - 1678, Surabaya, Adipati Surabaya XI
death: December 1678, Surabaya, Gugur di Kediri dalam peperangan, dimakamkan di Pesarean Sentono Boto Putih Surabaya
♂ 1. Kyai Tumenggung Onggodjoyo I / Kyai Lanang Glangsing (Honggodjoyo / Gentono)
occupation: from 1678 - 1686, Pasuruan, Adipati Pasuruan
death: 1690, Surabaya, Dimakamkan di Pesarean Sentono Botoputih Surabaya
Parents
 
== 3 ==
♀ Nyai Ajeng Surodipuro
♂ Raden Panji Djayengrono
title: -1783, Surabaya, Raden Adipati Panji
♀ Nyai Ajeng Surowidjoyo
♂ Kyai Wanengpati
♂ Kanjeng Tumenggung Djimat Djoyonegoro
title: -1815, Probolinggo, Bupati Banger Probolinggo
♀ Nyai Ajeng Ronggolawe
♀ Nyai Ajeng Wiryokusumo
♀ Nyai Ajeng Wirosroyo
♀ Nyai Ajeng Wiryodipuro
♂ Raden Panji Tjondro Adinegoro
title: Pekalongan, Patih
♀ Ratu Lor Djoyodiningrat
♂ Mas Ngabei Tjondrowijoyo
♂ Kyai Tumenggung Onggowidjoyo
title: Lamongan, Bupati Lamongan
title: 1808, Pati, Bupati Pati
♂ Mas Ngabei Kertoyudo
♀ Raden Ayu Galuh
♀ Nyai Ajeng Djangrono
♂ Kyai Onggodjoyo II
title: Surabaya, Patih Luar Kasepuan Surabaya
♀ Nyai Ajeng Wangsengsari
♂ Mas Ngabei Sutondo
♂ Mas Ngabei Niloperbongso
♂ Mas Ngabei Mangkuyudo
♀ Nyai Ajeng Tambak Haji
♀ Nyai Ajeng Rana / Rangga
birth: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, putera no 1 Kyai Tumenggung Onggodjoyo I
♂ Ki Onggodjoyo
birth: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:2 dari Kyai Tumenggung Onggodjoyo I. Diasingken Belanda ke pulau Ceylon
♀ Nyai Ajeng nDalem Notopraduto
birth: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:3 dari Kyai Tumenggung Onggodjoyo I.
♀ Nyai Ajeng Notoprono
birth: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atu puteri no:9, Kyai Onggodjoyo I
♂ Kyai Onggodjoyo Djagir
birth: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:5 dari Kyai Tumenggung Onggodjoyo I. Bertempat tinggal di Jagir Wokoromo Surabaya
♂ Kyai Sutaprana
birth: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:6 dari Kyai Tumenggung Onggodjoyo I.
♀ Nyai Ajeng Sumoyudo
birth: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:7 dari Kyai Tumenggung Onggodjoyo I.
♂ Kyai Dipomenggolo
birth: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:8 dari Kyai Tumenggung Onggodjoyo I.
♀ Nyai Onggodiwongso
birth: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:4 dari Kyai Tumenggung Onggodjoyo I.
♀ Nyai Ajeng Wirodipuro
birth: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:11 dari Kyai Tumenggung Onggodjoyo I.
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Djimat Tjondronegoro I / Kyai Onggowidjoyo
birth: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:12 dari Kyai Tumenggung Onggodjoyo I.
occupation: Menjabat Bupati Kasepuan Surabaya 1752-1763, jumeneng Bupati nama gelar Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro
marriage: Ψ Trah Ageng Tjondronegoro
marriage: ♀ Putri dari: Panembahan Tjakraningrat
♀ Nyai Ajeng Kinjeng
birth: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No: 14 dari Kyai Tumenggung Onggodjoyo I. Menikah dengan keturunan China/Tionghoa, nama: TJOE KWIE SWIE dimakamkan di Kampung ketandan Surabaya; disebelah selatan Kyai TONDO; Nyai Ajeng Kinjeng dimak
marriage: ♂ Han Bwee Koe / Han Bwee Kong
♀ Nyai Ajeng Galih Wirokusumo
birth: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:15 dari Kyai Tumenggung Onggodjoyo I. (ver PK.5)
♂ Kyai Onggodimedjo
birth: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:10 dari Kyai Tumenggung Onggodjoyo I.
♂ Kyai Djoyodirono / Kyai Mas Tumenggung Djoyodirono I
birth: level 2 = Cucu dari Ki Ageng Brondong, atau Putera No:13 dari 14 putera Kyai Tumenggung Onggodjoyo I.
occupation: Surabaya, Bupati Kanoman di Wonokromo Surabaya, 1746-1758. Diangkat dalam th 1752 ( De Jonge deel 10-11 ) Pengangkatan bersamaan Kyai Onggowidjoyo. Orang Belanda mengatakan "tweede Regent"; Karena pada waktu itu Kadipaten Surabaya dipecah menjadi dua Kadipaten, s
== 3 ==
Children
♀ Raden Ayu Sepi / Raden Ayu Gremis
birth: Level 1 = Putera ke 7 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraningrat V - Sampang Madura.
marriage: ♂ Mas Adipati Djoyodirono II
death: Wafat dimakamkan di Pesarean Kromodjayan Bibis (Utara Stasiun KA Semut Surabaya / Plaza Semut, belakang Masjid.
♂ Mas Adipati Djoyodirono II
birth: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:1 dari 6 putera Kyai Mas Tumenggung Djoyodirono
occupation: Bupati Kanoman di Surabaya, Th.1758-1785
marriage: ♀ Raden Ayu Sepi / Raden Ayu Gremis
death: Wafat di Surabaya, dimakamkan di Sentono Botoputih - Surabaya
♀ Raden Ayu Adipati Soemodirono
birth: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:2 dari Kyai Mas Tumenggung Djoyodirono
occupation: Bupati Pekalongan
♂ Kyai Panji Singosari
birth: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:3 dari Kyai Mas Tumenggung Djoyodirono
♂ Nyai Ajeng Mangkoediredjo
birth: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:4 dari Kyai Mas Tumenggung Djoyodirono
♀ Nyai Ajeng Soemodirono = Nyai Ajeng Soemoyoedo
birth: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:5 dari Kyai Mas Tumenggung Djoyodirono
♀ Nyai Ajeng Tjtetjek Kromodjaya
birth: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau puteri No:6 dari Kyai Mas Tumenggung Djoyodirono
occupation: Patih Kanoman di Surabaya, kemudian jumeneng/menjabat Bupati Surabaya nama gelar Kromodjoyo.
Children
Grandchildren
♂ R Adipati Panji Arya Prawirodirdjo / Panji Dongke
birth: Surabaya, level 4 = Canggah dari Ki Ageng Brondong, atau putera No 1 dari 21 putera Mas Adipati Djoyodirono II.
occupation: Bupati Japan (Mojokerto);
marriage:
♂ Raden Bei Sepuh Djoyoadikoesoemo
birth: level 4 = Canggah dari Ki Ageng Brondong, atau putera No 2 dari 21 putera Mas Adipati Djoyodirono II.
burial: dibuang ( internier/= diasingkan ) ke pulau Ambon oleh pemerintah Belanda
♂ R Bei Djoyoadiwinoto
birth: level 4 = Canggah dari Ki Ageng Brondong, atau putera No.3 dari 21 putera Mas Adipati Djoyodirono II.
♂ R Bei Tjokrodipuro
birth: 11 October 1981, Malang, level 4 = Canggah dari Ki Ageng Brondong, atau putera No.4 dari 21 putera Mas Adipati Djoyodirono II.
♂ Mas T. Djoyodirono III /Tumenggung Singkalan
birth: level 4 = Canggah dari Ki Ageng Brondong, atau putera No 5 dari 21 putera Mas Adipati Djoyodirono II. Diambil menantu Patih Kanoman Kromowidjoyo I, Surabaya dengan putrinya Raden Rara Tjetjek.
occupation: Wedana Bendungan, Singkalan-Sidoarjo (= Sidokare)
death: RT Djodirono III, Th.1827 turut serta dalam peperangan melawan Kyai T. Kertowiryo/bupatinya P.Dipenogoro (Java Oorlog 1825-1830) di Kertosono, mengalami kekalahan. Wafat dimakamkan di Ds Kramattumenggung (pinggit sungai Brantas/jl besar, 5 Km dari Mojoker
♀ Nyai Ajeng Surodiwiryo .
birth: level 4 = Canggah dari Ki Ageng Brondong, atau putera No.6 dari 21 putera Mas Adipati Djoyodirono II.
♂ Mas Bei Sumodirdjo / Mas Tumenggung Sumodirdjo
birth: level 4 = Canggah dari Ki Ageng Brondong, atau putera No.7 dari 21 putera Mas Adipati Djoyodirono II.
occupation: Patih Kanoman - Surabaya
♀ Nyai Ajeng Ronodipuro
birth: level 4 = Canggah dari Ki Ageng Brondong, atau putera No 8 dari 21 putera Mas Adipati Djoyodirono II.
♂ Mas Bei Tirtoredjo
birth: level 4 = Canggah dari Ki Ageng Brondong, atau putera No.9 dari 21 putera Mas Adipati Djoyodirono II.
occupation: Wedana Jenggala I - Sidoarjo ( NB:seharusnya Sidokare )
♂ Mas Bei Kertoredjo
birth: level 4 = Canggah dari Ki Ageng Brondong, atau putera No.10 dari 21 putera Mas Adipati Djoyodirono II.
♀ R Ayu Adipati Kromodjoyodirono / Kanjeng Perment = Gouverment
birth: level 4 = Canggah dari Ki Ageng Brondong, atau putera No.11 dari 21 putera Mas Adipati Djoyodirono II.
♂ Mas Bei Tjokromangkudirono / Mas Bei Mangkudirono
birth: ., level 4 = Canggah dari Ki Ageng Brondong, atau putera No.12 dari 21 putera Mas Adipati Djoyodirono II.
occupation: Wedana Lengkir - Lamongan.
♂ Mas Bei Mertowidjoyo
birth: level 4 = Canggah dari Ki Ageng Brondong, atau putera No.13 dari 21 putera Mas Adipati Djoyodirono II.
occupation: Wedana Porong.
♂ Mas Bei Niloperbongso
birth: level 4 = Canggah dari Ki Ageng Brondong, atau putera No.14 dari 21 putera Mas Adipati Djoyodirono II.
♂ Mas Bei Kertonegoro
birth: level 4 = Canggah dari Ki Ageng Brondong, atau putera No.15 dari 21 putera Mas Adipati Djoyodirono II.
♂ Mas Bei Sumonegoro
birth: level 4 = Canggah dari Ki Ageng Brondong, atau putera No.16 dari 21 putera Mas Adipati Djoyodirono II.
occupation: Mantri Gede = Mantr Kabupaten
♂ Mas Bei Kertodipuro
birth: level 4 = Canggah dari Ki Ageng Brondong, atau putera No.17 dari 21 putera Mas Adipati Djoyodirono II.
♀ Mas Ayu Tirtonegoro
birth: level 4 = Canggah dari Ki Ageng Brondong, atau putera No.18 dari 21 putera Mas Adipati Djoyodirono II.
♂ Mas Bei Djoyomangkudirdjo / Djaid Mangkudirjo / Bunyamin
birth: level 4 = Canggah dari Ki Ageng Brondong, atau putera No.19 dari 21 putera Mas Adipati Djoyodirono II.
♀ Mas Rara Ejok / Deplok
birth: level 4 = Canggah dari Ki Ageng Brondong, atau putera No.20 dari 21 putera Mas Adipati Djoyodirono II.
♂ R Tumenggung Kertokusumo
birth: level 4 = Canggah dari Ki Ageng Brondong, atau putera No.21 dari 21 putera Mas Adipati Djoyodirono II.
occupation: Bupati Mojokerto
Grandchildren
Brawijaya V
Ki Agang Brondong
Ki Agemng Brondong
Ki Ageng Brondong
Ki Bimotjili
Kyai Adipati Nitiadiningrat - Pasuruan

Retrieved from "https://en.rodovid.org/wk/Person:238670"
Personal tools
In other languages